Pages

MAKALAH INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Kamis, 29 Januari 2015



INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Disusun Oleh:
 Irenius Sondi  (1309051286) 
   Kelas  : B.9
    Semester : I (Satu)
         Mata kuliah  : biologi Umum
            Dosen pengampu  : SITI KHUZAIMAH
 

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) 
PERSADA KHATULISTIWA SINTANG

TAHUN  AKADEMIK 2014/2015 





KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini degan baik. Pada pembahasan ini kami akan menyampaikan materi dari Biologi umum yang mengenai Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, Sebelumnya kami ucapan terimakasih kepada dosen Siti Khuzaimah yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini pada mata kuliah Biologi Umum. Dan tak lupa pula ucapan terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung untuk penyelesaian makalah ini.
             Jika ada kesalahan dalam prosesnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena sumber yang kami miliki sangatlah minim, oleh sebab itu kami mohon maaf bagi para audiens dan pembaca khususnya.
          Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana hubungan interaksi antara makhluk hidup dan ekosistem salah satu materi yang akan dipelajari pada matakuliah Biologi Umum.
Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segala masukan dan saran yang sifatnya membangun.





Penyusun

 




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1.     LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2.     TUJUAN PENULISAN.........................................................................2
1.3.     PETUNJUK BELAJAR..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A.         EKOSISTEM...........................................................................................3
B.          RANTAI MAKANAN..........................................................................13
C.          DAUR BIOGEOKIMIA........................................................................15
D.         SUKSESI...............................................................................................17
BAB III PENUTUP......................................................................................18
3.1.     Kesimpulan............................................................................................18
DAFTAR FUSTAKA.................................................................................19





BAB I

PENDAHULUAN
1.1.       LATAR BELAKANG
Alam lingkungan manusia terdiri dari komponen - komponen makhluk hidup dan tak hidup (benda - benda mati). Dalam mempelajari lingkungan hidup kita perlu memahami konsep - konsep ekologi. Ekologi merupakan salah satu dasar ilmu lingkungan juga merupakan suatu cara pendekatan dalam mempelajari makhluk - makhluk hidup, sedangkan kajian dasar adalah populasi dan komunitas.Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik biotik (makhluk hidup lainnya) maupun abiotik (benda - benda mati). Ernest Haeckel (1834 - 1914) orang yang pertama kali mengemukakan definisi ekologi tersebut. Dalam ekologi kita mempelajari makhluk - makhluk hidup itu sebagai suatu kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Di dalam lingkungan hidup ini terdapat saling hubungan antar komponennya dan membentuk ekosistem. Sedangkan komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor dan omnivor) dan dekomposer atau pengurai (mikroorganisme).Di dalam suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan seperti rantai makanan, jaring - jaring makanan, pembentukan biomassa, piramida makanan, siklus materi, aliran energi dan lain - lain. Dalam mengembangkan kesimpulan rantai makanan yaitu dengan adanya produsen, konsumen dan dekomposer maka dapat digunakan untuk membahas aliran energi dalam ekologi. Pada rantai makanan masing - masing kelompok organisme yang mempunyai jarak transfer makanan dari sumber energi akan menempati suatu tingkatan trofik tertentu. Pada umumnya produsen akan mempunyai tingkat trofik yang paling rendah.Dengan demikian biomassa (berat total populasi) dari setiap tingkatan trofik yang dinyatakan dalam perbandingan luas, akan disusun mulai dari tumbuhan di tempat paling bawah dan tingkatan trofik yang lebih tinggi di atasnya, maka akan terbentuk sebuah piramida makanan dan struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. 
1.2.       TUJUAN PENULISAN
1.      Menjelaskan organisasi makhluk hidup mulai dari individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
2.      Menjelaskan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring - jaring makanan.
3.      Menjelaskan piramida ekologi.
4.      Menjelaskan komponen penyusun ekosistem.
5.      Menjelaskan siklus materi.
 1.3.       PETUNJUK BELAJAR
Untuk membantu dalam mempelajari materi ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini :1.    Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda.
2.    Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber - sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
3.    Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat.
4.    Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal - soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar ini.
  
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.           EKOSISTEM
Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan lingkungannya disebut Ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).Lingkup kajian ekologi adalah mahluk hidup, lingkungan dan hubungan timbal balik atau interksi antara keduanya. Ekologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti; morfologi, genetika, fosiologi, evolusi biologi melekuler dan niologi perkembangan. Dengan ekologi diaharapkan interksi antar mahluk hidup dan lingkungnya dapat lebih dipahami. Pemahaman yang baik diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan. Sumber energi utama untuk ekosistem adalah matahari.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Semua ekosistem di permukaan bumi berinteraksi membentuk ekosistem yang besar, yaitu ekosfer. Lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk hidup disebut biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya, ada ekosistem alami dan ekosistem buatan.
 
1.         Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a.     IndividuIndividu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.b.    PopulasiPopulasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.c.     KomunitasKomunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.d.    EkosistemEkosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.e.     BiomaBioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. 
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut: 1.    Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya. 2.    Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya 3.    Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah : Komponen hidup (biotik), Komponen tak hidup (abiotik). 
 1)        Lingkungan makhluk hidup
a)      Lingkungan biotik
Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata, dan vertebrata, serta manusia. 
 b)      Lingkungan abiotik
Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik membentuk ciri fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat yang satu dengan yang lain. 
Contoh komponen abiotik antara lain :Ø  Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup berkitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.Ø  Cahaya, penyinaran matehari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya tumbuhan memerlukan cahaya natahari dengan panjang gelombang tertenu guna membantu proses fotosintesis.Ø  Air, dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh mahluk hidup, karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.Ø  Kelembaban, diperlukan oleh mahluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan.Ø  Udara, Nitrogen diperlukan mahlu khidup utnuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernafas. Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.Ø  Garam-garam mineral, Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dan air dari tanah untuk proses fotosintesis.Ø  Tanah, Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur. 
 2)        Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
a)      Interaksi antar-individu Organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi.                              Gambar 1. Individu-individu Manusia Membentuk Populasi Manusia. Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 271)
b)      Interaksi antar-populasi Komunitas adalah berbagai populasi yang saling berinteraksi. Bentuk populasi dapat berupa predasi, kompetisi, dan simbiosis.
(1)   Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organism yang dimakan disebut mangsa.
(2)   Kompetisi antar-populasi disebut juga kompetisi interspesifik.
(3)   Simbiosis berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda.
Dalam hidup bersama tersebut, umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion).
Interaksi simbiosis dibedakan menjadi : A.    Hubungan Khas antara Mahluk Hidup (Simbiosis)Mahluk hidup satu dengan yang lain saling berhubungan. Hubungan khas mahluk hidup yang satu dengan mahluk hidup yang lain disebut Simbiosis.Hubungan khas mahluk hidup (simbiosis) dibagi menjadi tiga jenis yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. 1.    Simbiosis Mutualisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang saling menguntungkan.
Contoh simbiosis mutualisme :v  Hubungan antara kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu yang hinggap di bunga mendapat keuntungan karena dapat mengambil nektar dari bunga. Bunga juga mendapat keuntungan karena kupu-kupu dapat membantu terjadinya penyerbukan.
v  Hubungan antara burung jalak dan kerbau. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau makan kutu, sementara kerbau juga untung karena kutunya habis
Gambar simbiosis mutualisme :
Gambar simbiosis mutualisme
 2.    Simbiosis Parasitisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang satu dengan yang lain dirugikan.
Contoh simbiosis parasistisme :v  Hubungan antara benalu dan pohon mangga. Benalu yang hidup menempel pada pohon mangga mendapat keuntungan dengan menyerap makanan dari pohon mangga. Sementara pohon mangga dirugikan karena makanannya "dirampas" oleh benalu.
v  Hubungan antara tali putri dengan tanaman pagar. Tanaman pagar akan mati karena makanannya dimakan tali putri.
Gambar simbiosis paraistisme :
3.    Simbiosis komensalisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang satu untung yang lain tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak dirugikan.
Contoh simbiosis komensalisme:v  Hubungan antara ikan remora dan ikan hiu. Ikan remora adalah ikan kecil yang sering menjadi makanan ikan lain. Ikan hiu adalah ikan yang sangat besar dan ditakuti oleh ikan-ikan lain. Ikan remora sering mengikuti bahkan menempel pada tubuh ikan hiu. Dengan demikian ikan remora merasa aman, karena terlindungi oleh ikan hiu. Sementara itu ikan hiu tidak dirugikan, karena keberadaan ikan remora di sekitarnya tidak menjadi beban bagi ikan hiu.
v  Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon inang. Bunga anggrek tumbuh menempel pada pohon. Bunga anggrek mendapat keuntungan dengan makan sisa-sisa kotoran kayu. Sementara itu pohon inang tidak mendapat keuntungan dan tidak dirugikan.
Gambar Simbiosis Komensalisme
 c)      Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
(1)   Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organism yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau biru.
 (2)   Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.
(3)   Dekomposer (pengurai) merupakan organism yang menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organism yang termasuk decomposer adalah bakteri dan jamur.
Gambar.3 Jamur Sebagai Delomposer Menyebabkan Buah Membusuk.
Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
(4)   Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.
  Gambar. 4 Kutu Kayu adalah salah satu contoh detrivitor. Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 274)
3)        Tipe-tipe ekosistem
a)      Ekosistem air (akuatik)
(1)   Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Lotik memiliki ciri airnya berarus dan lentik memiliki ciri airnya tidak berarus.
(2)   Ekosistem air laut Ekosistem air laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik.
Gambar. 5 Ekosistem Laut Dibagi Menjadi Tiga Zona, Yaitu Zona Litoral, Zona Laut Dangkal, dan Zona Pelagik. Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 275)(3)   Ekosistem estuari Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai lumpur berair payaudengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut.
(4)   Ekosistem pantai pasir Ekosistem pantai pasir merupakan ekosistem yang cukup keras bagi organisme karena deburan ombak yang terus-meneerus serta paparan cahaya matahari selama dua belas jam.
(5)   Ekosistem pantai batu Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik, berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar.
(6)   Ekosistem terumbu karang Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok. 
 Gambar 6 Pada Ekosistem Terumbu Karang Terdapat Berbagai Jenis Organisme Laut. Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 276) 
(7)   Ekosistem laut dalam Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagik laut. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.
 b)      Ekosistem darat
Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi (tumbuhan) dominan disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim. Iklim suatu bioma dipengaruhi oleh posisi geografis bioma tersebut. Berdasarkan posisi geografisnya, yaitu jarak dari khatulistiwa (lintang) atau ketinggian dari permukaan laut, bioma dapat dikelompokkan dalam tujuh kategori, yaitu : hutan hujan tropis, savanna, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, tundra.  c)      Ekosistem buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan manusia adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan.
 B.           RANTAI MAKANAN
Organisme yang langsung memakan tumbuhan disebut herbivora (konsumen primer), yang memakan herbivora disebut karnivora (konsumen sekunder), dan yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier. Jalur makan dan dimakan dari organisme pada satu tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu disebut rantai makanan. Rantai makanan yang dimulai dari perumput, yaitu rumput belalang kadal burung elang.
 Gambar.7 Contoh Rantai Makanan Perumput. Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 280) Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling bertalian. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).
Gambar 8 Jaring-jaring Makanan. Sumber : Aryulina, Diah, (2007 : 281).
 4)        Aliran Energi Cahaya Matahari
Aliran energi Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan. Energi matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Jadi setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder. Para ahli ekologi menggambarkan struktur trofik suatu ekosistem dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, dan piramida jumlah. Piramida energi adalah suatu gambar bentuk kehilangan energi dari suatu rantai makanan, piramida biomassa merupakan gambar berkurangnya transfer energi pada setiap trofik, sedangkan piramida jumlah adalah gambar jumlah individu pada setiap trofik. C.           DAUR BIOGEOKIMIADaur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida, oksigen, air, nitrogen, fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu terhenti, ekosistem akan mengalami kerusakan. Proses makan-dimakan di dalam ekosistem menimbulkan perputaran unsur yang dikenal sebagai daur unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup, tanah dan persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur biogeokimia.  Unsur-unsur yang mengalami daur biogeokimia itu misalnya  oksigen, karbon, nitrogen, fosfor, kalium dan unsur lainnya.a.    Daur Air Air yang ada di  lingkungan  mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Air di sungai,  danau,  dan  laut menguap menjadi awan. Awan akhirnya jatuh sebagai air hujan. Air hujan sebagian dimanfaatkan tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi meresap ke dalam tanah kemudian muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung mengalir melalui sungai menuju ke laut. Demikian seterusnya.b.    Daur Oksigen dan  KarbonSemua makhluk hidup memerlukan oksigen (O2) untuk pernafasannya. Sisa pernafasan adalah karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Tumbuhan hijau membutuhkan CO2 dan  air  untuk  fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa gula dan oksigen. Oksigen yang dilepaskan ke udara diambil oleh makhluk hidup untuk pernafasan. Demikian seterusnya.c.    Daur NitrogenUnsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer. Hanya sedikit organisme yang dapat menggunakan nitrogen dama bentuk N2. organisme yang dapat mengikat nirogen alah bakteri (Azotobakter sp). Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amoniak. Amoniak kemudian dirombak oleh bakteri nitrit kemudian dengan bantuan bakteri juga nitrit dirubah menjadi nitrat dan beru diserap oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya.d.   Daur FosforFosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan. Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbifora mendapat fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnifora mendapat fosfat dari herbifora yang dimakannya. Bakteri dan jamur menguraikan bahan organik ditanah lalu melepas fosfat yang kemudian diambil oleh tumbuhan.e.    Daur SulfurTumbuah menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan kemudian akan diuraikan leh komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain Desulfobrio dan Desolfomaculum yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa bentuk hidrogen sulfida (H2S). H2S digunakan bakteri fotoatotrof anaerob dan melepaskan sulfur dan oksigen. 
D.           SUKSESI              Suatu komunitas tidak berada dalam keadaan statis, namun mengalami perubahan. Suksesi merupakan proses perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap yang dapat diprediksi. Terdapat dua macam suksesi yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.a.       Suksesi PrimerSuksesi primer adalah formasi suatu komunitas baru pada suatu daerah yang awalnya berasal dari daerah yang kosong atau gundul. Tahap awal melibatkan beberapa spesies. Organisme pertama yang mengkoloni daerah iut disebut spesies pionir. Spesies pionir biasanya toleran terhadap keadaan yang ekstrim.b.      Suksesi SekunderSuksesi sekunder merupakan pembentukan kembali suatu komunitas kebentukkondisi awal setelah daerah tersebut rusak. Suksesi sekunder disebabkan oleh kebakaran, banjir, gempa bumi dan aktivitas manusia. Jika daerah tersebut ditinggalkan atau didiamkan saja setelah digunakan, akan terjadi suksesi kembali. Awalnya akan ditumbuhi rerumputan, perdudan kemudian pohon-pohon.c.       Komunitas KlimaksKomunitas klimaks merupakan hasil akhir dari suksesi. Misalnya suksesi rawa menjadi daratan. Tipe komunitas klimaks yang berkembang dibedakan oleh faktor pembatas lingkungan. Di daerah dimana air merupakan faktor pembatas, komunitas klimaksnya adalah gurun. Pada daerah pegunungan komunitas klimaks terdiri dari lumut kerak dan lumut, serta jarang terdapat pohon karena faktor pembatasnya adalah suhu, air dan angin.     

BAB III
PENUTUP
 3.1.       KESIMPULAN
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini merupakan satu kesatuan yang akan membentuk ekosistem. Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Sedangkan komponen abiotik terdiri dari suhu, cahaya, kelembapan, tanah, udara, dan lain - lain, maka akan terjadi saling ketergantungan antara komponen satu dengan yang lain. Di dalam ekologi terdapat tingkatan – tingkatan organisasi kehidupan dari yang terendah sampai tertinggi yaitu individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.o  Individu adalah makhluk hidup tunggal.
o  Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang berada di suatu tempat.
o  Komunitas adalah berbagai populasi dari spesies yang berbeda yang hidup bersama.
o  Biosfer adalah kesatuan ekosistem yang ada di bumi.
Interaksi yang terjadi antarkomponen merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan lingkungan yang sesuai maka makhluk hidup mampu untuk berkembang. Setiap makhluk hidup mempunyai habitat dan nichia yang berbeda - beda. Nichia (jabatan organisme dalam ekosistem terdiri dari :1.      Produsen adalah organisme yang dapat mensintesis zat makanannya sendiri.
2.      Konsumen adalah organisme yang tidak mampu mensintesis zat makanannya sendiri.
3.      Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang merombak sisa – sisa organisme lain.
4.      Detritivor adalah organisme pemakan detritus. 


DAFTAR PUSTAKA
Cartono, 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung :
Penerbit Prisma Press.
Jumhana, N. 2006. Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS
Kimball, Jw. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Alih bahasa Soetarmi, S dan Sugiri, N.
Jakarta : Erlangga.
Sri, Y.M. 2006, Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS
Sumber: Irwan,Z.D. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Libgkungan, dan Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Indriyanto.2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. 

Read more ...